Senin, 26 Maret 2018

Materi PKn Bab 9 Politik Luar Negeri Indonesia

Standar Kompetensi
Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi.

Kompetensi Dasar:
1.      Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
2.      Memberikan contoh peranan politik luar negeri Indonesia dalam percaturan internasional.


Lisa, Helen, dan Dona bersahabat. Pada suatu hari, Lisa dan Helen bertengkar. Lisa mengajak Dona untuk memihak dia dan memusuhi Helen. Begitu pula Helen, dia mengajak Dona untuk memihaknya dan memusuhi Lisa.

Apa yang akan kamu lakukan seandainya menjadi Dona?
1. Politik Luar Negeri Indonesia
Politik luar negeri Indonesia bebas aktif.
  1. Bebas: kebebasan dalam menentukan sikap dalam berhubungan dengan negara lain
  2. Aktif: Indonesia turut memperjuangkan terciptanya perdamaian dunia dan turut mengurangi ketegangan dunia.
Politik bebas aktif dicetuskan oleh Moh. Hatta saat adanya ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur (Perang Dingin 1942). Dengan demikian, Indonesia menyatakan sikapnya yang netral dan tidak memihak salah satu bolk tersebut.
2. Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia
Politik luar negeri Indonesia bebas aktif bertujuan untuk:
  1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara
  2. Memenuhi kebutuhan dalam negeri
  3. Meningkatkan perdamaian internasional
  4. Menjalin kerja sama dengan negara-negara lain dalam rangka membangun bangsa di bidang ekonomi, sosil, dan budaya.

3.      Peranan Indonesia dalam Percaturan Internasional
a.      Konferensi Asia Afrika (KAA)
Menlu Indonesia, Roeslan Abdulgani menggagas Konferensi Kolombo. Konferensi Kolombo dilanjutkan dengan Konferensi New Delhi, dan Konferensi Bogor.



Ketiga konferensi tersebut mensponsori KAA di Bandung pada 18 – 25 April 1955 yang diikuti oleh 29 negara.

Tujuan KAA adalah mempererat persaudaraan demi menciptakan  perdamaian dunia. Hasil KAA disebut dengan Dasasila Bandung, antara lain berisi:
a.       Menghormati hak-hak dasar manusia
b.      Menghormati kedaulatan dan integrasi semua wilayah bangsa’
c.       Mengakui persamaan semua suku bangsa
d.      Tidak campur tangan terhadap masalah dalam negeri negara lain
e.       KAA menggagas berdirinya Gerakan Non Blok.

b.      Gerakan Non Blok (GNB)
Gerakan Non Blok merupakan gerakan negara-negara Asia Afrika yang tidak memihak salah satu blok dalam Perang Dingin.


GNB didirikan pada 16 September 1961 di Beograd, Yugoslavia. Pemrakarsa GNB:
1.      Jawaharlal Nehru (India)
2.      Bros Titto (Yugoslavia)
3.      Soekarno (Indonesia)
4.      Gamal Abdul Nasser (Mesir)
5.      Kwame Nkrumah (Ghana)

Peranan Indonesia di GNB
Peranan Indonesia di GNB antara lain:
1.      Pemrakarsa berdirinya GNB
2.      Tuan rumah KTT GNB ke-10 di Jakarta
3.      Presiden Soeharto terpilih sebagai Ketua GNB (1992-1995)

Pak Soeharto terpilih sebagai ketua GNB


     
      Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB pada 28 September 1950. Namun, saat berkonfrontasi dengan Malaysia, Indonesia keluar dari keanggotaan PBB. Namun, masuk kembali menjadi anggota PBB pada 28 Desember 1966.
Peranan Indonesia di PBB:
1.      Menlu Adam Malik menjad Ketua Majelis Umum PBB
2.      Indonesia menjadi anggota Dewan HAM PBB

Mentri luar negeri Adam Malik Ketua Majelis Umum PBB


Pasukan Garuda untuk PBB
Peranan Indonesia di PBB juga diwujudkan dengan pengiriman
pasukan Garuda I – XXIII ke daerah-daerah konflik di dunia.
·         Pasukan Garuda I dikirim ke Mesir.
·         Pasukan Garuda XXIII dikirim ke Lebanon.
Pasukan Garuda XXIII dikirim ke Lebanon.


6.      APEC
APEC merupakan forum kerja sama ekonomi negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik. APEC dibentuk di Canberra, Australia pada tahun 1989.
Senangnya Indonesia dihargai di Mata Internasional, gambar diatas adalah Pak Soeharto menjadi tuan rumah pertemua APEC

Peranan Indonesia di APEC:
a.     Ketua APEC (1994 – 1995) 
b.  Tuan rumah pertemuan APEC di Bogor tahun 1994

0 komentar:

Posting Komentar