Kamis, 15 Maret 2018

Materi IPS Bab VI Kegiatan Ekspor dan Impor

Globalisasi membawa dampak terjadinya perdagangan bebas. Artinya para pedagang dari luar negeri bebas menjual barang produksinya ke Indonesia. Sebaliknya pedagang Indonesia juga boleh menjual produksinya ke luar negeri. Kegiatan jual beli antarnegara dikenal dengan istilah ekspor dan impor. Kegiatan ekspor dan impor barang dapat dilakukan dengan kapal barang di pelabuhan.

Pengertian Impor dan Ekspor
1. Ekspor
Pernahkah kamu mendengar kata ekspor dan impor? Kata ekspor dan impor selalu berhubungan dengan perdagangan. Ekspor adalah cara menjual barang dan jasa kepada pihak yang ada di luar negeri. Contoh, kita menjual barang hasil kerajinan (barang asongan, ukir-ukiran) ke Jepang. Ini berarti kita melakukan ekspor ke negara Jepang. Barang yang kita jual ke luar negeri disebut sebagai barang ekspor. Sedangkan, lembaga atau orang yang melakukan ekspor disebut eksportir. Pernahkah kamu melihat barang-barang yang berlabel “kualitas ekspor” pada barang-barang buatan Indonesia? Ini artinya, bahwa barang-barang tersebut dapat dijual ke luar negeri, karena kualitasnya
bagus. Tidak semua barang produksi dalam negeri bisa dijual ke luar negeri. Negara yang mau membeli barang-barang produk kita (Indonesia) pasti akan memilih barang-barang yang berkualitas bagus. Oleh karena itu, barang-barang yang diberi label “kualitas ekspor” adalah barang-barang yang dianggap bagus mutunya. Jika suatu negara mengadakan ekspor, maka pemerintah akan memperoleh pendapatan berupa devisa. Barang-barang yang diekspor Indonesia terdiri atas dua macam, yaitu:
a.       Minyak bumi dan gas bumi (migas). Non migas, antara lain hasil-hasil pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan industri.

2. Impor
Impor adalah kegiatan memasukkan atau mendatangkan (membeli) barang dan jasa dari luar negeri. Jika kita membeli barang-barang dari luar negeri (seperti mobil, alat-alat elektronik), berarti kita melakukan impor. Barang yang kita beli disebut sebagai barang impor. Sedangkan lembaga atau orang yang membeli barang dari luar negeri akan disebut importir. Jadi barang impor adalah barang-barang buatan luar negeri yang dibawa masuk ke dalam negeri.
a.      Mengapa negara itu melakukan impor? Suatu negara melakukan impor, karena:
Negara pengimpor tidak dapat menghasilkan barang tersebut, karena tidak mempunyai bahan dasarnya.
b.      Negara pengimpor dapat memproduksi barang impor tetapi biaya lebih mahal.
c.       Negara pengimpor dapat menghasilkan sendiri, tetapi jumlahnya belum memenuhi. Contoh: kita mengimpor beras dari Thailand, sebab kebutuhan beras dalam negeri belum mencukupi.
Oleh karena itu selain mengekspor barang-barang ke luar negeri, Indonesia juga mengimpor barang-barang dari luar negeri. Dalam upayamelindungi industri dalam negeri, pemerintah melakukan pembatasan impor.
Pembatasan impor akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
a. Dapat mengurangi ketergantungan produk luar negeri, dan merangsang untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
b.      Menanamkan rasa bangga dan mencintai produksi dalam negeri.
c.    Mendorong industri dalam negeri untuk maju dan berkembang, sebab saingan barang-barang dari luar negeri terbatas.
d.      Dapat menciptakan lapangan kerja dan menekan angka pengangguran dalam negeri.

Kegiatan Ekspor Indonesia
Negara kita dikenal sebagai negara yang kaya akan hasil alam. Indonesia memiliki banyak barang yang dapat diekspor. Barang-barang yang diekspor Indonesia terdiri atas dua macam, yaitu (a) minyak bumi dan gas alam (migas) dan (b) non migas. Minyak bumi dan gas adalah merupakan hasil pertambangan, sedangkan non migas adalah hasil sumber daya alam bukan migas. Termasuk hasil non migas antara lain hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil kehutanan, hasil perikanan, hasil peternakan, dan hasil industri, serta jasa. Berikut ini adalah barang-barang yang diekspor Indonesia ke negara lain, antara lain tampak dalam tabel berikut.

Beberapa Barang Ekspor Indonesia
1. Hasil Pertambangan
Indonesia banyak menghasilkan pertambangan, seperti minyak bumi. Minyak bumi yang diekspor Indonesia berupa minyak mentah. Indonesia merupakan salah satu penghasil minyak bumi paling besar di dunia. Oleh karena itu, minyak bumi merupakan andalan utama Indonesia untuk mendapatkan pemasukan. Ekspor minyak bumi Indonesia terutama ke Jepang, Singapura, Cina, dan Australia. Sedangkan untuk gas bumi, ekspornya terutama ke Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura. Indonesia juga mengekspor tembaga ke negara Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Singapura. Untuk timah putihnya, kita ekspor ke Singapura, Korea Selatan, Inggris, dan Belanda.

2.     2.   Hasil Pertanian
Hasil pertanian Indonesia terdiri atas hasil pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, dan peternakan.
a.  Hasil pertanian yang dapat diekspor Indonesia antara lain: kacang kedelai, tapioka, sayuran, jagung, dan beras.
b.   Hasil perkebunan yang diekspor Indonesia antara lain: kelapa sawit, kopra, karet, kopi, cokelat, tembakau, cengkeh, pala, dan lada. Hasil kopra banyak kita ekspor ke Jepang, Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat. Karet banyak kita ekspor ke Singapura, Jepang, Belgia, dan Amerika Serikat. Negara yang banyak membeli teh dari Indonesia adalah Singapura, Timur Tengah dan Pakistan. Sedangkan sasaran ekspor tembakau terutama ke Malaysia, Jepang, dan Amerika Serikat.

                                              

c.     Hasil kehutanan yang kita ekspor antara lain kayu, rotan, dan damar. Sasaran ekspor kita adalah Hongkong, Taiwan, dan Jepang.
d.    Hasil perikanan yang kita ekspor antara lain udang, ikan laut, dan ikan kaleng. Negara sasaran ekspor kita terutama adalah Hongkong, Singapura, Malaysia, dan Jepang.
e.      Hasil peternakan yang menjadi barang ekspor antara lain berupa daging kalengan.

3. Hasil Industri
Indonesia memiliki banyak ragam industri kualitas ekspor, antara lain anyaman dan ukiran, pakaian jadi, tekstil, sepatu, rokok, dan semen. Barang-barang hasil industri ini telah kita ekspor ke berbagai negara. Untuk kain tekstil dan pakaian jadi tujuan ekspor kita yang utama adalah Hongkong, Singapura, Jepang, dan Arab Saudi. Anyaman dan Ukiran
banyak kita ekspor ke Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.



4. Jasa
Selain barang, Indonesia juga mengirim tenaga kerja ke luar negeri. Hal ini mengingat bahwa Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar. Bahkan, Indonesia berada di peringkat empat dalam urutan negaranegara yang memiliki jumlah penduduk paling banyak di dunia, yakni (1) RRC, (2) India, (3) Amerika Serikat dan (4) Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang besar, berarti pula Indonesia memiliki jumlah tenaga kerja yang besar pula.
Beberapa di antaranya bekerja di luar negeri. Orang-orang yang bekerja di luar negeri ini disebut Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Selain itu, juga ada istilah Tenaga Kerja Wanita (TKW). Sebelum mereka berangkat ke luar negeri, para calon TKI dan TKW mendapat latihan di Balai Latihan Kerja (BLK) sesuai dengan pekerjaan yang akan dihadapinya. Mereka akan belajar keterampilan dan bahasa. Dengan demikian, sebelum mereka berangkat bekerja ke negara tujuan, mereka telah mempersiapkan diri, baik keterampilan maupun bahasa. Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri ditangani secara resmi oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja.
Negara-negara yang banyak menerima tenaga kerja dari Indonesia antara lain Arab Saudi, Kuwait, Korea Selatan, Malaysia, Hongkong, dan Taiwan.



Secara rinci, negara tujuan ekspor barang-barang Indonesia antara
lain dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

0 komentar:

Posting Komentar