Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar:
Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi.
Kompetensi Dasar:
1.
Menjelaskan
politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
2.
Memberikan
contoh peranan politik luar negeri Indonesia dalam percaturan internasional.
Lisa,
Helen, dan Dona bersahabat. Pada suatu hari, Lisa dan Helen bertengkar. Lisa
mengajak Dona untuk memihak dia dan memusuhi Helen. Begitu pula Helen, dia
mengajak Dona untuk memihaknya dan memusuhi Lisa.
Apa
yang akan kamu lakukan seandainya menjadi Dona?
1.
Politik Luar Negeri Indonesia
Politik
luar negeri Indonesia bebas aktif.
- Bebas: kebebasan dalam menentukan sikap dalam berhubungan dengan negara lain
- Aktif: Indonesia turut memperjuangkan terciptanya perdamaian dunia dan turut mengurangi ketegangan dunia.
Politik
bebas aktif dicetuskan oleh Moh. Hatta saat adanya ketegangan antara Blok Barat
dan Blok Timur (Perang Dingin 1942). Dengan demikian, Indonesia menyatakan sikapnya yang netral
dan tidak memihak salah satu bolk tersebut.
2.
Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia
Politik
luar negeri Indonesia bebas aktif bertujuan untuk:
- Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara
- Memenuhi kebutuhan dalam negeri
- Meningkatkan perdamaian internasional
- Menjalin kerja sama dengan negara-negara lain dalam rangka membangun bangsa di bidang ekonomi, sosil, dan budaya.
3. Peranan Indonesia dalam
Percaturan Internasional
a.
Konferensi Asia Afrika (KAA)
Menlu Indonesia,
Roeslan Abdulgani menggagas Konferensi Kolombo. Konferensi Kolombo dilanjutkan dengan Konferensi New Delhi,
dan Konferensi
Bogor.
Ketiga konferensi
tersebut mensponsori KAA di Bandung pada 18 – 25 April 1955 yang diikuti oleh
29 negara.
Tujuan KAA adalah
mempererat persaudaraan demi menciptakan perdamaian dunia. Hasil KAA disebut dengan
Dasasila Bandung, antara lain berisi:
a. Menghormati hak-hak dasar
manusia
b. Menghormati kedaulatan dan
integrasi semua wilayah bangsa’
c. Mengakui persamaan semua suku
bangsa
d. Tidak campur tangan terhadap masalah
dalam negeri negara lain
e. KAA menggagas berdirinya
Gerakan Non Blok.
b.
Gerakan Non Blok (GNB)
Gerakan Non Blok
merupakan gerakan negara-negara Asia Afrika yang tidak memihak salah satu blok dalam
Perang Dingin.
GNB didirikan
pada 16 September 1961 di Beograd, Yugoslavia. Pemrakarsa GNB:
1. Jawaharlal Nehru (India)
2. Bros Titto (Yugoslavia)
3. Soekarno (Indonesia)
4. Gamal Abdul Nasser (Mesir)
5. Kwame Nkrumah (Ghana)
Peranan
Indonesia di GNB
Peranan Indonesia
di GNB antara lain:
1. Pemrakarsa berdirinya GNB
2. Tuan rumah KTT GNB ke-10 di
Jakarta
3. Presiden Soeharto terpilih
sebagai Ketua GNB (1992-1995)
Pak Soeharto terpilih sebagai ketua GNB
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Indonesia
menjadi anggota ke-60 PBB pada 28 September 1950. Namun, saat berkonfrontasi dengan Malaysia, Indonesia keluar
dari keanggotaan PBB. Namun, masuk kembali menjadi anggota PBB pada 28 Desember
1966.
Peranan
Indonesia di PBB:
1. Menlu Adam Malik menjad Ketua
Majelis Umum PBB
2. Indonesia menjadi anggota
Dewan HAM PBB
Mentri luar negeri Adam Malik Ketua Majelis Umum PBB
Pasukan Garuda
untuk PBB
Peranan Indonesia
di PBB juga diwujudkan dengan pengiriman
pasukan Garuda I
– XXIII ke daerah-daerah konflik di dunia.
·
Pasukan
Garuda I dikirim ke Mesir.
·
Pasukan
Garuda XXIII dikirim ke Lebanon.
Pasukan
Garuda XXIII dikirim ke Lebanon.
6. APEC
APEC
merupakan forum kerja sama ekonomi negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik. APEC dibentuk di Canberra,
Australia pada tahun 1989.
Senangnya Indonesia dihargai di Mata Internasional, gambar diatas adalah Pak Soeharto menjadi tuan rumah pertemua APEC
Peranan
Indonesia di APEC:
a. Ketua APEC (1994 – 1995)
b. Tuan rumah pertemuan APEC di Bogor tahun 1994